KERTAS KOSONG - Kini semakin banyak penelitian yang dilakukan untuk membuktikan
secara ilmiah bahwa tidur berkualitas memiliki dampak kesehatan terhadap
manusia.
Kendati begitu, seperti dikutip dari Entrepreneur, Sabtu, 17
Oktober 2015, masih banyak orang yang belum mengetahui manfaat tidur
yang sebenarnya. Malah banyak mitos yang mengelilingi masalah tidur ini.
Untuk semakin meyakinkan Anda betapa tidur berkualitas memiliki
manfaat yang besar bagi performa dan kesehatan, berikut ini lima mitos
tidur yang masih dipercaya banyak orang, padahal semua itu adalah salah.
Mitos 1: Pil tidur tidak berbahaya
Kenyataannya: Hal ini tergantung dari cara Anda menilainya. Ada
banyak laporan tentang pil tidur seperti Ambien yang menyebabkan
perilaku aneh bagi orang yang mengkonsumsinya, seperti makan makanan
kucing atau bahkan mengemudi mobil dalam keadaan tidur.
Dan kalaupun pil tidur tidak membuat orang makan atau mengemudi
sambil tidur, manfaatnya sangat minimal: Menurut penelitian National
Institutes of Health di Amerika Serikat, orang-orang yang terbiasa
mengkonsumsi pil tidur hanya mendapat tambahan rata-rata 15 menit waktu
tidur di malam hari.
Mitos 2: Minuman energi mencegah kantuk
Kenyataannya: Tidak diragukan bahwa minuman energi memberi kekuatan
untuk tetap terjaga di malam hari atau siang hari. Sayangnya, dorongan
untuk tetap terjaga ini memiliki konsekuensi negatif karena orang yang
meminumnya tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk tidur, yang mencakup
peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes dan berat badan.
Mitos 3: Nonton TV sebelum tidur mempercepat rasa kantuk
Kenyataannya: Orang-orang sering menonton TV sebelum tidur sebagai
cara untuk menyembuhkan insomnia atau kesulitan untuk tidur. Justru,
sebaliknya, sorotan cahaya yang dikeluarkan oleh TV mengurangi jumlah
produksi hormon melatonin dalam tubuh.
Hormon ini sangat penting dalam mengatur siklus tidur. Jika jumlahnya berkurang maka Anda semakin sulit untuk tertidur.
Mitos 4: Tidur lebih awal dan bangun lebih pagi membuat tubuh jadi sehat
Kenyataannya: Mungkin ini hanya masalah kebiasaan, tergantung pada
berapa lama Anda mendapatkan jumlah tidur yang dibutuhkan dan
melakukannya sebagai rutinitas.
Selain itu, waktu tidur yang optimal - lamanya jam Anda mendapatkan
istirahat yang terbaik - berbeda-beda antara satu negara dengan negara
lainnya. Biologi beberapa orang seperti burung pagi, yang secara alami
tidur lebih awal dan bangun pagi-pagi sekali.
Sementara yang lain menyatakan bahwa mereka adalah burung hantu. Bagi
populasi yang menganggap tidur larut malam adalah yang terbaik, jika
mereka dipaksa tidur lebih awal, mereka akan kurang tidur dan
produktivitas menjadi menurun.
Mitos 5: Jika tidak bisa tidur malam, jangan keluar kamar
Kenyataannya: Anda harus menganggap kamar tidur dan kasur sebagai
tempat untuk tidur - bukan ruang penyiksaan. Jika Anda bangun dan tidak
dapat tidur kembali dalam 20 menit, keluarlah dari tempat tidur dan
pergi ke ruangan lain.
Cobalah untuk menjaga ruang segelap. Jika Anda harus menyalakan
lampu, buat sorotannya tetap redup. Hindari aktivitas yang membutuhkan
cahaya banyak, seperti membaca buku atau melibatkan elektronik (lampu
biru dari laptop, smartphone dan tablet sangat efektif dalam mengurangi
produksi melatonin, yang menghalangi Anda bisa tidur).
Sebaliknya, cobalah melakukan beberapa peregangan ringan, berdoa atau
bermeditasi. Setelah Anda merasa mengantuk, kembali ke kamar tidur
(bukan sofa atau kursi) dan berusaha untuk tidur lagi.
Sumber : dream.co.id
No comments:
Post a Comment