KERTAS KOSONG - Washington DC - Lima tahun berlalu sejak penyergapan yang dilakukan oleh anggota elite Navy SEAL, di tempat persembunyian Pimpinan Al Qaeda, Osama Bin Laden di Abbottabad, Pakistan.
Osama diduga tewas di tangan prajurit Navy SEAL, Rob O'Neil yang mengaku menembak pimpinan teroris itu tepat di kepalanya, pada tanggal 2 Mei 2011 pukul 01.00 waktu setempat.
Sejak diumumkannya kematian dalang tragedi 9/11 oleh Presiden Obama pada 2 Mei 2011, penduduk AS menjadikan hari tersebut hari bersejarah yang akan selalu mereka rayakan.
"Saat Presiden Obama mengumumkan misi kami telah selesai, aku sedang makan sandwich tepat di sebelah jasad Osama," kata O'Neil dalam sebuah wawancara bersama Fox. Rob O'Neil, anggota Navy SEAL yang mengaku menembak Osama, dikutip dari Daily Mail, Selasa (3/5/2016), menceritakan kembali detik-detik penyergapan ke tempat persembunyian Osama Bin Laden. O'Neil mengatakan, pada awalnya seorang anggota CIA wanita memberitahukan bahwa Osama berada di lantai tiga tempat persembunyiannya. Setelah mendapatkan informasi tersebut, laki-laki yang saat itu berusia 38 tahun itu bersama dengan beberapa orang rekannya kemudian menyergap bangunan tersebut.
"Saat Presiden Obama mengumumkan misi kami telah selesai, aku sedang makan sandwich tepat di sebelah jasad Osama," kata O'Neil dalam sebuah wawancara bersama Fox. Rob O'Neil, anggota Navy SEAL yang mengaku menembak Osama, dikutip dari Daily Mail, Selasa (3/5/2016), menceritakan kembali detik-detik penyergapan ke tempat persembunyian Osama Bin Laden. O'Neil mengatakan, pada awalnya seorang anggota CIA wanita memberitahukan bahwa Osama berada di lantai tiga tempat persembunyiannya. Setelah mendapatkan informasi tersebut, laki-laki yang saat itu berusia 38 tahun itu bersama dengan beberapa orang rekannya kemudian menyergap bangunan tersebut.
"Aku menggunakan kaca mata night vision, jadi aku bisa melihat di mana dia berada," kata dia.
Saat berhasil menerobos masuk, O'Neil mengaku langsung menembak
dalang peledakan bom itu tepat di kepalanya sehingga pecah membentuk
huruf 'V'.
''Anak dan Istrinya juga berada di ruangan itu. Aku bukan orang yang
kejam, jadi aku tidak melakukan apa-apa pada mereka," kata O'Neil.
Dia juga mengatakan tidak ada foto yang diedarkan, karena kondisi Osama saat itu sangat mengenaskan.
"Bukan sesuatu yang menyenangkan untuk dilihat" kata dia.
Kala itu, O'Neill berada di Pangkalan Udara Bagram, Afghanistan. Di sana lah jasad Bin Laden dibaringkan di atas meja.
Pada saat itu Presiden Obama memang melarang menyebarkan foto jasad
Osama, yang mengakibatkan banyak orang yang bertanya-tanya benarkah Pimpinan Al Qaeda itu dibunuh.
Jasad Osama diangkut menggunakan kapal induk USS Carl Vinsion dan dilarung di lautan lepas.
Kisah penyergapan Osama itu sudah diangkat ke dalam sebuah film yang berjudul 'Zero Dark Thirty'. Film tersebut menimbulkan kontroversi karena penggambaran penyerbuan ke markas Osama dianggap telalu sadis dan kejam.
John Brennan, Direktur CIA, angkat bicara pada Minggu 1 Mei 2016, mengatakan Pimpinan ISIS, Abu Bakar AL-Baghdadi, akan mendapatkan nasib yang sama dengan Osama Bin Laden.
"Dia orang penting dan berbahaya, kami akan menghancurkan ISIS. Pasti," kata Brennan.
"Bin Laden mewakili simbol penting, dan jika kita bisa mendapatkan Baghdadi, itu akan berdampak besar bagi ISIS."
Brennan masih ingat apa yang terjadi 5 tahun lalu, saat perjalanan
Osama dipaksa tamat. "Malam itu, orang-orang berseru, 'AS' dan 'CIA',
titik klimaks dari sebuah kerja keras. Kita telah menghancurkan bagian
besar Al Qaeda."
Sumber : Liputan6
Sumber : Liputan6
No comments:
Post a Comment