KERTAS KOSONG - Lima tahun yang lalu, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama,
mengumumkan bahwa Osama Bin Laden, 'pemimpin jaringan teroris Al Qaeda,
tewas di tangan militer negara dengan julukan Paman Sam itu.
Dalam video yang diunggah oleh Gedung Putih pada tanggal 1 Mei, 2011,
Presiden Obama memuji 'anggota militer AS yang berhasil menjalankan
tugas membunuh Osama' untuk menunjukkan bahwa 'korban serangan teroris
pada 11 September 2011 'tidak pernah dilupakan'.
Hanya saja ada hal yang janggal yang selama ini disimpan rapat oleh
pemerintahan Obama. Yakni foto-foto jasad otak di balik serangan teror
11 September itu tidak pernah dipublikasikan.
Namun sebuah informasi terbaru mungkin bisa menjawab teka-teki tak pernah dipublikasikannya foto-foto jasad Osama Bin Laden.
Matt Bissonnette, yang berada di Abbotabad, Pakistan bersama pasukan
SEAL Team Six di malam ketika Osama dibunuh, baru-baru ini menerbitkan
No Easy Day.
Itu adalah sebuah buku yang mengungkapkan secara detail tentang
detik-detik terakhir sang pemimpin Al Qaeda sebelum tewas dihabisi
militer AS.
Cuplikan dalam buku Bissonnette berbunyi seperti ini:
"Saat menghadapi kematiannya, dia (Osama) masih menggeliat dan
bergerak. Anggota pasukan yang lain dan aku segera mengarahkan sinar
laser ke dadanya dan menembak dia beberapa kali. Terjangan peluru
merobek tubuhnya, menjatuhkan dia ke lantai sampai dia tak bergerak
lagi."
Berdasarkan teks tersebut, terungkap bahwa Osama tidak hanya ditembak
sekali tapi beberapa kali sampai dia benar-benar dinyatakan telah
tewas.
Meski dalam hukum perang internasional cara-cara seperti tentara
menembak berulang kali untuk memastikan musuh yang tergeletak di lantai
tidak lagi menjadi ancaman dibenarkan, namun tulisan Bissonnette memberi
gambaran bahwa mereka 'menembak berulang kali' dada Osama meskipun
korban sedang sekarat.
Hal itu mungkin bukan masalah bagi sebagian orang - selain karena Osama dianggap kejam - tapi hal itu memunculkan kesan lain.
Apa yang dilakukan militer AS terhadap musuh tidak bersenjata dan
sedang meregang nyawa itu dianggap sebagai tindakan yang melanggar
hukum.
Meski tindakan mereka didasari oleh rasa marah terhadap Osama, namun
itu bukan cara yang etis dan dibenarkan, seperti yang dikemukakan oleh
Unilad.
Jadi buku karya Bissonnette ini telah mengungkapkan sebuah fakta
mengapa, tidak seperti kasus Saddam Hussein, jasad Osama tidak pernah
diperlihatkan ke publik.
Sumber : Elitereaders.com
No comments:
Post a Comment