KERTAS KOSONG - Masih ingat dengan Pankaj Parakh, politisi dan saudagar kaya raya asal Maharashtra, India, yang punya baju emas? Pada Selasa kemarin, pria berjuluk ‘The Man With The Golden Shirt’ itu mendapar sertifikat Guinness World Records.
Ya, Guinness World Records menobatkan Parakh sebagai lelaki pemilik baju emas paling mahal di dunia, dengan harga Rs9,835,099 atau sekitar Rp 2 miliar.
“Ini tak bisa dipercaya. Saya seorang
pria kecil dari daerah terpencil di Maharashtra. Saya senang bahwa
prestasi ini telah melambungkan nama desa saya ke seluruh dunia,,” kata
Parakh, dikutip Dream dari Gulf News, Rabu 4 Mei 2016.
Pria 47 tahun yang pernah di-drop out
dari sekolah ini menumpuk pundi-pundi kekayaan dari perusahaan garmen.
Dia juga menjadi Wakil Walikota Yeola di Distrik Nashik, wilayah yang
berjarak 260 kilometer dari Mumbai.
Baju seberat 4,1 kilogram saat ini
dihargai lebih dari Rs 13 juta atau sekitar Rp 2,5 miliar, dilengkapi
dengan perlengkapan emas lainnya, termasuk jam tangan emas, beberapa
rantai emas, cincin emas yang besar, penutup ponsel emas, dan kacamata
berbingkai emas berbingkai. Berat total barang mewah ini adalah 10
kilogram.
Setiap kali Parakh berjalan-jalan di
Yeola, dia selalu bersinar dengan pakaian emas itu. Diam-diam dia juga
melengkapi diri dengan pistol revolver, untuk menjaga keamanan. Selain
itu, dua pengawal pribadi juga tak pernah jauh-jauh berdiri darinya.
“Saya membuat kemeja emas khusus dengan
tujuh kancing emas untuk ulang tahun ke-45 saya, dua tahun yang lalu.
Saya telah terpesona oleh emas sejak masa sekolah dan selama
bertahun-tahun itu menjadi gairah, hampir menjadi obsesi,” tutur Parakh
sambil tersenyum.
Kemeja itu didesain oleh Bafna Jewellers
dan dibuat oleh Shanti Jewellers di Parel, Mumbai. Sebanyak 20 orang
dipilih untuk membuat baju ini dalam waktu 3.200 jam, lebih dari dua
bulan untuk memasang perhiasan emas 18 sampai 22 karat.
Meski terbuat dari emas, kemeja itu
sangat fleksibel dan nyaman saat dipakai, sangat lembut dan tak
membahayakan. Di bagian dalam dipasang puring untuk mencegah kulit
pemakainya terluka.
Itulah lambang kemakmuran Parakh, pria
yang tiga dekade silam masih melarat. Dia di-DO saat kelas VIII, dan
akhirnya menjalani bisnis garmen kecil milik keluarga di Yeola. Pada
1982 mendirikan bisnis sendiri dan sukses beberapa dekade berikutnya.
“Pada saat pernikahan saya 25 tahun
silam, banyak tamu yang mengolok saya karena memakai emas lebih banyak
ketimbang pengantin perempuan,” kenang dia.
Tahun demi tahun dia menumpuk kekayaan,
tapi tak dia gunakan sendiri. Dia memenuhi kebutuhan seluruh
keluarganya. Pria yang benar-benar sudah mentas dari kemiskinan itu
punya rumah mewah yang dirawat istrinya, Pratibha. Anak-anaknya pun tak
di-DO seperti dia. Siddharth (24) and Rahul (21) mendapat pendidikan
tinggi.
Meskipun tampil glamor dengan baju emas,
Parakh merupakan sosok yang merakyat. Dia sangat peduli dengan sesama
dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan pendidikan.
Misalnya, dia telah sepenuhnya membiayai
150 operasi polio dalam tujuh tahun terakhir melalui Rumah Sakit
Narayan Seva Sansthan di Rajasthan.
Sumber : dream.co.id
No comments:
Post a Comment