KERTAS KOSONG - Seorang pria di Christchurch, Selandia Baru, Michael Wilkey, tak lama
lagi akan meninggalkan kehidupannya sebagai seorang gelandangan.
Mendiang ibunya yang kaya raya, rupanya meninggalkan warisan untuk
Wilkey.
Dengan begitu, dia bisa menggunakan uang tersebut untuk membeli rumah.
Dilansir dari laman Stuff, Jumat 20 Mei 2016, ibu Wilkey,
Dian Barbara Hassal, meninggal pada Desember 2008. Pengelola warisan
Hassal, Perpetual Trust limited, menjual rumah Dian di daerah Ohoka
senilai US$500 ribu atau Rp6,79 miliar. Uang US$86 ribu atau Rp1,16
miliar hasil penjualannya dibagikan kepada teman-teman Hassal. Sementara
itu, Wilkey kedapatan 40 persen dari hasil penjualan properti miliknya.
Dalam surat wasiatnya, Hassal berpesan agar bagian Wilkey digunakan
untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti pendidikan dan peningkatan hidup
Wilkey. Dalam surat itu juga, Hassal terkesan ingin menebus dosanya
terhadap Wilkey karena anaknya sudah keluar-masuk penjara selama
berulang-ulang.
"Ini bukan kesalahan siapa pun, melainkan kesalahanku," kata dia.
Wilkey mengatakan di Ohoka, ibunya tinggal bersama hewan-hewan
peliharannya, termasuk 50 ekor kucing. Dikatakan bahwa Hassal sempat
menjual rumahnya di Castle Hill. Jika mendapatkan warisan ini, pria yang
hidup bersama anjing peliharannya, Boo, takkan menyia-nyiakannya. Dia
akan memanfaatkan uang tersebut untuk memperbaiki hidupnya.
"Saat kematian ibuku, aku ini seorang pemabuk dan pecandu obat," kata dia.
Kerabatnya, Lynette, dan suaminya, Ray, menemukan Wilkey, ketika
melalui Ballantyness. Lynette mengaku telah hilang kontak dengan Wilkey.
Sejak umur 4 tahun, pria malang ini hidup di jalan dan bermalam di
sebuah panti sosial. Bahkan, pria ini sudah keluar masuk penjara selama
16 kali sebelum berusia 23 tahun.
"Michael tahu penjara adalah rumahnya. Tak ada seorang pun yang
menginginkannya," kata Lynette. Dia dan Ray sendiri tak tahu alasan
Perpetual menahan warisan Hassal untuk Wilkey. Bahkan, keluarga ini
sempat meminta mereka untuk membelikan Wilkey sebuah rumah.
Sumber : dream.co.id
No comments:
Post a Comment